Rifan Financindo – Memasuki akhir tahun curah hujan makin meningkat. Berkendara pun dituntut penuh kehati-hatian agar tidak mengalami hal yang tidak diinginkan di jalan. Berbeda dengan saat kering, berkendara di jalan basah perlu memperhatikan tingkat kecepatan.
Jika memaksa menginjak pedal gas dalam-dalam di saat jalan licin, dampaknya bisa fatal. Mobil dapat saja tergelincir, bahkan terbalik.
Lantas berapakan kecepatan ideal saat melintasi aspal yang basah akibat hujan? “Kecepatan rata-rata yang aman dan disarankan adalah sekitar antara 30 hingga 50 km/jam dari kondisi normal, tergantung kondisi di lapangan,” buka Samsudin, selaku National Technical Advisor dari Astra Peugeot.
Baca Juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Tindakan ini untuk tetap menjaga kemampuan bereaksi terhadap kendaraan lain dan juga menghindari aquaplanning yang dapat terjadi jika kecepatan kendaraan terlalu tinggi saat melewati genangan air dan sehingga menyebabkan mobil tergelincir.
Walaupun dijalankan dalam kecepatan rendah, laju mobil tetap harus terlihat oleh mobil lain terutama yang ada di sekitar. Pastikan lampu besar (headlamp) dan kabut (foglamp) dalam kondisi menyala, agar jarak pandang yang hanya puluhan meter dapat terlihat.
?Saat melaju pada kondisi hujan deras, jangan menyalakan lampu Hazard, karena lampu ini hanya dipakai dalam keadaan darurat. Seperti mengalami kecelakaan lalu lintas atau dalam kondisi mogok,? imbuh Samsudin.
Dalam kesempatan ini, Samsudin juga mengingatkan pengemudi untuk memanfaatkan fitur yang tersedia di mobil. Pasalnya hujan dan kondisi berkabut menyebabkan proses pengembunan terjadi di dalam dan di luar kaca.
Karena itu pengemudi dapat memaksimalkan fungsi wiper untuk menghilangkan embun pada bagian luar kaca, serta menyalakan AC agar kaca pada bagian kabin juga tidak mengembun akibat perbedaan suhu.
“Usahakan suhu AC disesuaikan dengan kebutuhan agar tidak berembun,” tukasnya.
Meski mobil-mobil keluaran terbaru memiliki berbagai sistem keselamatan lengkap seperti lampu kabut dan peredam kabut pada kaca, perawatannya tidak boleh dilupakan. Apalagi jika dibutuhkan ternyata sistem tersebut mengalami kerusakan. Tentu ini akan menggangu visibilitas dan konsentrasi mengemudi.
Selain memanfaatkan berbagai fitur dan teknologi yang disematkan pada kendaraan, kondisi hujan yang sulit diprediksi terutama dengan curah hujan deras maupun disertai kabut wajib dapat dikuasai oleh sang pengemudi.
“Pengemudi harus secara bijak mengatur kecepatan kendaraan di bawah guyuran hujan. Memperlambat laju kendaraan menjadi opsi terbaik untuk menjaga keamanan dan keselamatan berkendara,” tutup Samsudin. Rifan Financindo.
Sumber : Otosia