Memilih Busi yang Tepat untuk Sepeda Motor, Perhatikan 3 Hal ini

Rifan Financindo – Busi merupakan komponen penting dalam proses pengapian sebuah sepeda motor. Busi memiliki fungsi untuk membakar campuran udara atau bahan bakar serta membantu untuk melepas panas dari ruang pembakaran.

Melihat peran busi yang sangat penting dalam sepeda motor, dianjurkan untuk memilih busi yang tetap, sesuai anjuran produsen pabrikan.

“Pemillihan serta penggunaan busi yang tepat dan sesuai standar, dapat memaksimalkan pembakaran di dalam ruang bakar, sehingga akan meningkatkan performa mesin dan mengoptimalkan penggunaan bahan bakar dalam berkendara,” ujar Antonius Widiantoro, Manager Public Relations, YRA, & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).

Baca Juga :

Anton kemudian memberikan beberapa tips soal busi yang tepat. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memilih busi:

  1. Ukuran busi
    Pastikan ukuran diameter ulir, panjang ulir dan jangkauan insulator sesuai dengan spesifikasi mesin. Sebab jika tidak sesuai maka kemungkinan busi akan longgar, overheat, terkena endapan karbon sehingga pengapian tidak sempurna, dan bahkan bisa merusak piston.
  2. Angka busi
    Jangan lupa untuk memperhatikan angka busi panas dan pilihlah yang tepat sesuai spesifikasi mesin kendaraan. Karena jika angka panas busi yang dipakai terlalu besar atau busi terlalu dingin, maka akan mengakibatkan pengendapan karbon pada busi anda atau carbon fouling.

Sebaliknya, jika angka yang dipakai terlalu kecil atau busi terlalu panas, maka busi akan mengalami overheat dan mengakibatkan misfire atau gagal pengapian.

Angka panas busi akan tertera pada model busi, contohnya pada busi NGK Iridium motor Yamaha dengan kode CR8. C itu merupakan kode ulir 10mm, R artinya busi resistor, dan 8 adalah angka tingkat panas busi.

“Semakin tinggi angka busi (7,8,9) maka termasuk golongan busi dingin. Sebaliknya, jika semakin rendah angkanya (dibawah 6) maka termasuk golongan busi panas,” terangnya.

Busi dingin memiliki insulator pendek yang cepat melepas panas, cocok digunakan pada motor dengan performa tinggi, seperti motor balap. Sedangkan busi panas lebih cepat panas dan lebih lambat dalam melepaskan panas, sehingga cocok digunakan untuk motor sehari-hari.

  1. Fisik busi
    Untuk memastikan busi yang siap dipakai dalam kondisi baik, ada beberapa ciri fisik yang dapat dikenali. Misalnya, gasket atau ring sangat sulit dilepas, lalu metal shell lebih mengkilap karena melalui proses chromium plating Cr3, ulir terminal nut lebih halus dan rapi, dan terakhir konstruksi ujung elektroda, gap dan penyambungan pada busi sangat rapi. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started